MOTIF KULIAH MAHASISWA SEMESTER V STAI PATI
A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan
tuntutan yang secara otomatis harus dipenuhi untuk memberi kemudahan bagi setiap
orang. Pendidikan dapat diperoleh seseorang baik melalui lembaga formal,
informal dan nonformal. Salah satunya yaitu melalui kuliah. Kuliah yaitu suatu
proses pendidikan yang berlangsung di perguruan tinggi.
Kuliah tentunya adalah idaman setiap
orang. Meskipun tidak semua berfikiran seperti itu. Pendidikan yang semakin
tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan terjamin. Apalagi
sebagai orang tua, memiliki anak yang
kuliahan hingga menyandang status “Sarjana” adalah idaman sekaligus
kebanggan yang tak ternilai harganya. Begitupun
dengan mereka calon mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak
kuliahan. Bukan hanya untuk belajar dan
menerima segudang tugas dari para dosen, namun lebih dari itu, menjadi anak
kuliahan memiliki “nilai lebih”.
Di zaman sekarang ini, sudah terjadi
penyimpangan pada pola pikir mahasiswa. Yaitu tujuan utama untuk apa kita
melanjutkan studi, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ke
tahap perkuliahan, hingga kita menyandang status mahasiswa. Untuk apa kuliah? Itu
adalah hal filosofis, hal yang paling mendasar yang harusnya difikirkan secara
baik dan benar oleh semua mahasiswa.
Dalam hal ini motif kuliah mahasiswa
STAI Pati terdiri banyak sekali macamnya. Diantaranya, untuk mencari pekerjaan,
sebab dengan kuliah mereka bisa lulus mendapat ijasah dan memperoleh pekerjaan
yang lebih baik meskipun nantinya tidak sesuai yang diharapkan. Ada juga yang
ingin meningkatkan sumber daya manusia agar kehidupan manusia kedepannya jauh
lebih baik. Dan ada juga yang hanya mencari relasi, berorganisasi, tuntutan
keluarga, memperoleh gelar, bahkan ada yang hanya ingin mencari jodoh.
Di STAI Pati ini mahasiswanya terdiri
dari beraneka ragam, ada yang belum bekerja, sudah bekerja, bahkan berkeluarga,
namun mereka tetap masih kuliah dan menyempatkan diri untuk menimba ilmu dengan
semangat. Banyak juga Bapak atau Ibu guru yang sudah mengajar tetapi masih
kuliah, dengan alasan berbeda-beda ada yang ingin meningkatkan sumber daya
manusia, menyetarakan kemampuan dan memperoleh gelar sarjana, karena pemerintah
telah mengeluarkan mandat bahwa seorang pendidik itu harus mempunyai gelar
sarjana minimal S1.
Dalam pola pikir mahasiswa tersebut,
apakah ada yang salah tentang tujuannya mengikuti atau malanjutkan pendidikan
di tahap perkuliahan. Yang paling salah adalah mahasiswa yang tidak tahu untuk
apa mereka berkuliah. Bukankah suatu tindakan yang kita lakukan haruslah
memiliki dasar yang kuat dan tujuan yang jelas? Jika kita tidak memiliki alasan
dan tujuan yang jelas dalam berkuliah, yang akan terjadi pada diri kita
nantinya telah banyak tercermin dari para sarjana yang ada saat ini. Apa yang
mereka dapatkan setelah mereka mendapatkan gelar sarjana itu? Apakah motif
kuliah mereka sebenarnya? Lalu, kira-kira hal apa
yang membuat seseorang memilih untuk melanjutkan kuliah?
B.
Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pemusatan
konsentrasi terhadap tujuan penelitian yang sedang dilakukan atau disebut juga
sebagai garis besar dari penelitian.
Fokus penelitian ini merupakan
batasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada “Motif
kuliah mahasiswa semester lima STAI Pati.”
C.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas,
peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai “Bagaimanakah motif
kuliah mahasiswa semester V STAI Pati.”
D.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat dilihat baik secara teoritis
maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini adalah manfaat secara teoritis yaitu:
1.
Untuk mengembangkan ilmu pendidikan dalam bidang perkuliahan, terutama
mengenai motif kuliah.
2.
Memberikan informasi kepada pembaca mengenai motif kuliah mahasiswa STAI
Pati.
E.
Kajian Teori
1.
Motif
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak
atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat
dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.[1]
Motif dapat diartikan sebagai alasan (sebab) seseorang melakukan
sesuatu, latar belakang dan sebagainya. Atau dapat diartikan sebagai dorongan
dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang
ingin dipenuhi oleh manusia tersebut.[2]
Manusia dan hewan selain terikat akan hukum alam, faktor dirinya
sendiri juga akan ikut menentukan perbuatannya. Organisme itu berbuat karena
didorong oleh suatu kekuatan yang datang dari dalam dirinya yang menjadi
pendorong untuk dirinya. Mengapa orang berlari, karena ada dorongan dari dalam
diri orang itu yang menyebabkan ia berlari. Dorongan yang datang dari dalam
dirinya itu, dinamakan motif. Karena itu motif diartikan sebagai suatu kekuatan
yang terdapat dalam diri organisme yang
menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju kepada
suatu tujuan tertentu.[3]
Berikut adalah pengertian motif menurut para pakar:
a.
Sherif
& Sherif
Sherif & Sherif, menyebut motif sebagai suatu istilah generik
yang meliputi faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang
bertujuan, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan yang berasal dari
fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial
yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut.[4]
b.
Giddens
Menurut Giddens, motif adalah dorongan yang memberi energi pada
tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif atau perilaku ke arah pemuasan
kebutuhan.[5]
c.
R.S.
Woodworth
R.S. Woodworth mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atau
mudah menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat
sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.[6]
Dari beberapa penjelasan mengenai motif di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari
suatu kepuasan atau mencapai suatu tujuan. Jadi, motif adalah suatu alasan atau
dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, atau
bersikap tertentu.
Menurut Woodworth dan Marquis motif dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu :[7]
a.
Motif
yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian, yaitu motif yang berhubungan
dengan kelangsungan hidup individu atau organisme. Misalnya motif minum, makan,
kebutuhan pernafasan, seks dan kebutuhan beristirahat.
b.
Motif
darurat, yaitu motif untuk tindakan-tindakan dengan segera karena keadaan
sekitar menuntutnya. Misalnya motif untuk melepaskan diri dari bahaya, motif
untuk mengatasi rintangan-rintangan dan motif untuk bersaing.
c.
Motif
obyektif, yaitu motif untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik
terhadap orang-orang atau benda. Misalnya motif eksplorasi, motif manipulasi
dan minat.
2.
Kuliah
Kuliah adalah proses pembelajaran tingkat lanjut di mana seseorang
telah menentukan pilihan jurusan. Biasanya dalam pemilihan jurusan dilakukan
berbagai pertimbangan, salah satunya minat dan bakat. Untuk memulai kuliah,
pengorbanannya tidak sedikit. Mulai dari menghabiskan banyak waktu, biaya,
tenaga, dll. Tentu, di balik suatu impian yang ingin kita capai melalui kuliah,
ada harga yang harus dibayar. Awal perjalanan memang akan terasa sangat
menyenangkan, banyak pengalaman baru dan teman baru yg dirasakan. Tapi, lama
kelamaan kita akan tiba masanya kita akan jenuh. Kuliah itu bukan sekedar
rutinitas saja. Kuliah ini adalah proses membentuk diri kita menjadi apa yang
kita inginkan di masa mendatang. Di sisi lain mahasiswa dihadapkan pada pilihan
antara idealis dan ketatnya persaingan di dunia kerja.
Motif kuliah adalah suatu alasan, tujuan atau dorongan yang
menyebabkan seseorang kuliah. Ada beberapa hal yang menjadi tujuan (motif) seseorang
untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, diantaranya:[8]
a.
Mencari
Pekerjaan
Mencari pekerjaan adalah lasan yang paling utama dan mendominasi seseorang
kuliah. Bahkan dalam persespsi mahasiswa, kuliah membantu untuk
memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak sejalan
dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi sebelumnya. Hal ini sering terjadi di lapangan, pada intinya ingin dapat kerja dan
bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum
lagi beberapa kampus belakangan ini di media
mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn sarjana yang siap kerja,
dengan beragam jaringan lapangan kerja yang tersebar di perusahaan dalam negeri
mapun luar negeri.[9]
b.
Meningkatkan
Sumber Daya Manusia
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan sumberdaya
manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas kedua setelah
posisi pertama diatas. Jarang terdengar orang kuliah saat ini benar-benar ingin
mau meningkat sumber daya manusia dengan melalui belajar serius dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk masyarakat.
Mahasiswa
saat ini memang cenderung pragmatis, meskipun ada, itupun bisa di hitung dengan
jari. Individualis dan egois, dua sisi sifat ini telah membentuk karakter
manusia yang namanya mahasiswa.[10]
c.
Status Sosial
Kuliah bagi sebagian masyarakat yang mampu
atau berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang “kemampuan”. Kuliah yang
masih dipersepsikan sebagai pendidikan tinggi dengan biaya mahal
plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan dan kepuasan
teresediri bagi orang tua
dan mahasiswa. Bahkan ada yang dengan jor-joran “mempublikasikan” sanak
keluarga ataupun anak sendiri kuliah sampai keluar negeri.[11]
d.
Berorganisasi
Ini pun
menjadi pertimbangan yang
cukup besar, mengapa seseorang semangat untuk kuliah. Selain untuk menjalankan
aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk
mengisi waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa
bersangkutan.
Bahkan
bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni organisasi, mampu dan bisa
menjadi modal sekaligus jaminan ketika terjun di lapangan untuk
memperoleh pekerjaan[12]
e.
Mencari Relasi
Kuliah
selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal dari beragam daerah, suku,
Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang
kampus di jadikan ruang strategis dalam membangun
jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan
mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin
banyak memiliki teman (relasi)
semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang
dibutuhkan oleh mahasiswa di kemudian
hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak di kalangan mahasiswa. Dengan mudah membuat
sebuah komunitas di halaman facebook,
dan saling berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan
aktivitas sehari-hari
hingga tawaran pekerjaan.[13]
f.
Partisipasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke jenjang perguruan
tinggi, bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah sebenarnya
hanyalah untuk menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum siap menacri
lapangan pekerjaan. Terkadang mahasiswa seperti ini hanyalah sekadar
ikut-ikutan (partisipasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter, gagah-gahan dan
biar dianggap keren (intelek), padahal dalam hati kecil begitu menentangnya. Mahasiswa
seperti ini cenderung hanya menghabur-hamburkan uang dan suka berfoya-foya.[14]
g.
Cari Jodoh
Tak bisa dipungkiri memang, meskipun sebagian
mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka sebagai ajang
untuk cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari perguruan
tinggi, akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti ke jenjang yang
lebih serius (menikah).
Ini
fakta yang berbicara, menjalin asmara sesama anak kuliahan adalah hal objektif
bisa kita saksikan. Mungkin karena sudah merasa cocok dan satu pandangan.[15]
h.
Tuntutan Keluarga
Keluarga yang sudah mapan,
pendidikan orangtua yang tinggi, secara tidak langsung hal tersebut akan
menuntuk seorang anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi, minimal sederajat dengan pendidikan orangtua. [16]
i.
Memperoleh Gelar atau
Ijasah
Tidak bisa dipungkiri bahwa motif seseorang untuk
meraih gelar sarjana adalah untuk meningkatkan kondisi sosial ekonominya. Banyak
yang menganggap gelar sarjana sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan
mencapai tujuan tersebut, bukan karena kompetensi atau kapabilitas yang
ditawarkannya, tapi lebih karena persepsi terhadap nilai gelar tersebut.
F.
Metode Penelitian
1.
Pendekatan Penelitian
Dilihat dari obyeknya penelitian ini adalah penelitian studi kasus
yaitu sebuah penelitian yang mencoba menggambarkan subyek penelitian di dalam
keseluruhan tingkah laku, yang digunakan untuk mencermati individu atau sebuah
unit secara mendalam. Sedangkan pendekatan penelitiannya adalah kualitatif yaitu penelitian yang tidak
menggunakan penghitungan data secara statistik. Penelitian ini bertujuan untuk
membuat suatu deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat,
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta berhubungan antara berbagai fenomena
yang telah diselidiki secara mendalam.
2.
Teknik Pengumpulan Data
Karena penelitian ini adalah termasuk penelitian case study (studi kasus) maka teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu observasi (pengamatan).
Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu proses yang
komplek, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan
psikhologis.
Selanjutnya tehnik observasi ini digunakan bila, penelitian
berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila
responden yang diamati tidak terlalu besar.
3.
Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data selanjutnya
adalah menganalisis data. Dalam analisis data kualitatif, Bodgan menyatakan
bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang
lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu
analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola
hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.
Dalam hal ini peneliti akan mengamati motif motif kuliah mahasiswa
semester lima STAI Pati melalui observasi ke kelas-kelas dengan cara mengambil
sampel dari bebrapa jumlah mahasiswa di masing-masing kelas. Kemudian peneliti
mengumpulkan data dan memadukannya dari masing-masing kelas sampai data itu
benar-benar jenuh.
Menurut Miles and Huberman, aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas,
sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah
sebagai berikut:[17]
a.
Data
Reduction (reduksi data)
Mereduksi
data berarti merangkum, memilih hal-hal
yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan
membuang yang tidak perlu.
b.
Data
Display (penyajian data)
Setelah
data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam
penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori , flowchart dan sejenisnya.
c.
Conclusion
Drawing/verification
Langkah
ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah
penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih
bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
4.
Sampel
Dalam penelitian
kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi biasa disebut situasi
sosial atau (social situation), yang terdiri atas tempat, pelaku dan
aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.
Sedangkan
sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai
narasumber atau pertisipan. Dalam hal ini yang kami jadikan sampel adalah mahasiswa
STAI Pati semester lima.
Teknik
pengambilan sampel yang akan kami gunakan dalam penelitian ini adalah snowball
sampling. Karena dengan menggunakan tehnik ini, peneliti akan mengamati
dari motif kuliah antara mahasiswa semester lima dengan yang lain dari setiap
masing-masing kelas sampai datanya merasa lengkap dan jenuh.
5.
Waktu dan Tempat
Penelitian ini
dilaksanakan pada tanggal 01 Desember
2013 sampai dengan 01 Januari 2014. Sedangkan Tempat dalam penelitian ini
dilakukan di kampus STAI Pati.
G.
Sistematika Penulisan
Bab I berisi latar belakang penulisan, fokus penelitian, rumusan
masalah dan manfaat penelitian.
Bab
II berisi tentang kajian pustaka dan kajian teori.
Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik
analis data, sampel, waktu dan tempat penelitian.
Bab
IV berisi tentang sistematika penulisan
Bab
V berisi tentang daftar pustaka atau refernsi
H.
Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Amzah. 2005. Teori Motivasi dan Pengukurannya.
Jakarta: Bumi Aksara.
Dariyo,
Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT
Grasindo.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi dalam Lintasan Sejarah.
Bandung : CV Pustaka Setia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung
: ALFABETA.
http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
Diakses pada tanggal 2 Desember 2013.
http://spiritandkeepsmile.blogspot.com/2012/11/beberapa-alasan-seseorang-melanjutkan.html
Diakses pada tanggal 14 Desember 2013.
[1]
http://id.wikipedia.org/wiki/Motif_(psikologi)
[2] Agoes
Dariyo. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda (Jakarta: PT Grasindo,
2004) hlm. 56.
[3] Abu
Ahmadi. Psikologi Umum (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2003) hlm. 140.
[4] Amzah.
Teori motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2005)
hlm. 73.
[5] Agoes
Dariyo, hlm. 58.
[6]
Alex Sobur, Psikologi dalam Lintasan Sejarah (Bandung : CV
Pustaka Setia, 2003) hlm. 267.
[7] Abu
Ahmadi. Psikologi Umum (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2003) hlm. 142.
[8] Agoes
Dariyo, Hlm. 83.
[9] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[10] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[11] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[12] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[13] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[14] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[15]
http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[16]
http://spiritandkeepsmile.blogspot.com/2012/11/beberapa-alasan-seseorang-melanjutkan.html
[17]
Sugiyono, hlm. 337.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar