Kamis, 02 Januari 2014

Contoh Proposal Skripsi



MOTIF KULIAH MAHASISWA SEMESTER V STAI PATI
A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan merupakan tuntutan yang secara otomatis harus dipenuhi untuk memberi kemudahan bagi setiap orang. Pendidikan dapat diperoleh seseorang baik melalui lembaga formal, informal dan nonformal. Salah satunya yaitu melalui kuliah. Kuliah yaitu suatu proses pendidikan yang berlangsung di perguruan tinggi.
Kuliah tentunya adalah idaman setiap orang. Meskipun tidak semua berfikiran seperti itu. Pendidikan yang semakin tinggi tentu dalam masyarakat umum lebih dipandang dan terjamin. Apalagi sebagai  orang tua, memiliki anak yang kuliahan hingga menyandang status “Sarjana” adalah idaman sekaligus kebanggan  yang tak ternilai harganya. Begitupun dengan mereka calon mahasiswa, ada ketertarikan tersendiri sebagai seorang anak kuliahan.  Bukan hanya untuk belajar dan menerima segudang tugas dari para dosen, namun lebih dari itu, menjadi anak kuliahan memiliki “nilai lebih”.
Di zaman sekarang ini, sudah terjadi penyimpangan pada pola pikir mahasiswa. Yaitu tujuan utama untuk apa kita melanjutkan studi, melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, ke tahap perkuliahan, hingga kita menyandang status mahasiswa. Untuk apa kuliah? Itu adalah hal filosofis, hal yang paling mendasar yang harusnya difikirkan secara baik dan benar oleh semua mahasiswa.
Dalam hal ini motif kuliah mahasiswa STAI Pati terdiri banyak sekali macamnya. Diantaranya, untuk mencari pekerjaan, sebab dengan kuliah mereka bisa lulus mendapat ijasah dan memperoleh pekerjaan yang lebih baik meskipun nantinya tidak sesuai yang diharapkan. Ada juga yang ingin meningkatkan sumber daya manusia agar kehidupan manusia kedepannya jauh lebih baik. Dan ada juga yang hanya mencari relasi, berorganisasi, tuntutan keluarga, memperoleh gelar, bahkan ada yang hanya ingin mencari jodoh.
Di STAI Pati ini mahasiswanya terdiri dari beraneka ragam, ada yang belum bekerja, sudah bekerja, bahkan berkeluarga, namun mereka tetap masih kuliah dan menyempatkan diri untuk menimba ilmu dengan semangat. Banyak juga Bapak atau Ibu guru yang sudah mengajar tetapi masih kuliah, dengan alasan berbeda-beda ada yang ingin meningkatkan sumber daya manusia, menyetarakan kemampuan dan memperoleh gelar sarjana, karena pemerintah telah mengeluarkan mandat bahwa seorang pendidik itu harus mempunyai gelar sarjana minimal S1.
Dalam pola pikir mahasiswa tersebut, apakah ada yang salah tentang tujuannya mengikuti atau malanjutkan pendidikan di tahap perkuliahan. Yang paling salah adalah mahasiswa yang tidak tahu untuk apa mereka berkuliah. Bukankah suatu tindakan yang kita lakukan haruslah memiliki dasar yang kuat dan tujuan yang jelas? Jika kita tidak memiliki alasan dan tujuan yang jelas dalam berkuliah, yang akan terjadi pada diri kita nantinya telah banyak tercermin dari para sarjana yang ada saat ini. Apa yang mereka dapatkan setelah mereka mendapatkan gelar sarjana itu? Apakah motif kuliah mereka sebenarnya? Lalu, kira-kira hal apa yang membuat seseorang memilih untuk melanjutkan kuliah?
B.     Fokus Penelitian
Fokus penelitian merupakan pemusatan konsentrasi terhadap tujuan penelitian yang sedang dilakukan atau disebut juga sebagai garis besar dari penelitian.
Fokus penelitian ini merupakan batasan masalah. Dalam penelitian ini, peneliti akan memfokuskan pada “Motif kuliah mahasiswa semester lima STAI Pati.”
C.    Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih mendalam mengenai “Bagaimanakah motif kuliah mahasiswa semester V STAI Pati.”
D.    Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini yaitu dapat dilihat baik secara teoritis maupun secara praktis. Adapun manfaat penelitian ini  adalah manfaat secara teoritis yaitu:
1.      Untuk mengembangkan ilmu pendidikan dalam bidang perkuliahan, terutama mengenai motif kuliah.
2.      Memberikan informasi kepada pembaca mengenai motif kuliah mahasiswa STAI Pati.
E.     Kajian Teori
1.      Motif
Motif berasal dari bahasa latin movere yang berarti bergerak atau to move. Karena itu motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving force.[1]
Motif dapat diartikan sebagai alasan (sebab) seseorang melakukan sesuatu, latar belakang dan sebagainya. Atau dapat diartikan sebagai dorongan dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipenuhi oleh manusia tersebut.[2]
Manusia dan hewan selain terikat akan hukum alam, faktor dirinya sendiri juga akan ikut menentukan perbuatannya. Organisme itu berbuat karena didorong oleh suatu kekuatan yang datang dari dalam dirinya yang menjadi pendorong untuk dirinya. Mengapa orang berlari, karena ada dorongan dari dalam diri orang itu yang menyebabkan ia berlari. Dorongan yang datang dari dalam dirinya itu, dinamakan motif. Karena itu motif diartikan sebagai suatu kekuatan yang terdapat dalam diri organisme  yang menyebabkan organisme itu bertindak atau berbuat. Dorongan ini tertuju kepada suatu tujuan tertentu.[3]
Berikut adalah pengertian motif menurut para pakar:     
a.         Sherif & Sherif
Sherif & Sherif, menyebut motif sebagai suatu istilah generik yang meliputi faktor internal yang mengarah pada berbagai jenis perilaku yang bertujuan, semua pengaruh internal, seperti kebutuhan yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan keinginan, aspirasi, dan selera sosial yang bersumber dari fungsi-fungsi tersebut.[4]
b.        Giddens
Menurut Giddens, motif adalah dorongan yang memberi energi pada tindakan manusia sepanjang lintasan kognitif atau perilaku ke arah pemuasan kebutuhan.[5]
c.       R.S. Woodworth
R.S. Woodworth mengartikan motif sebagai suatu set yang dapat atau mudah menyebabkan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu (berbuat sesuatu) dan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.[6]
Dari beberapa penjelasan mengenai motif di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa motif adalah kondisi seseorang yang mendorong untuk mencari suatu kepuasan atau mencapai suatu tujuan. Jadi, motif adalah suatu alasan atau dorongan yang menyebabkan seseorang berbuat sesuatu, melakukan tindakan, atau bersikap tertentu.
Menurut Woodworth dan Marquis motif dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :[7]
a.       Motif yang berhubungan dengan kebutuhan kejasmanian, yaitu motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup individu atau organisme. Misalnya motif minum, makan, kebutuhan pernafasan, seks dan kebutuhan beristirahat.
b.      Motif darurat, yaitu motif untuk tindakan-tindakan dengan segera karena keadaan sekitar menuntutnya. Misalnya motif untuk melepaskan diri dari bahaya, motif untuk mengatasi rintangan-rintangan dan motif untuk bersaing.
c.       Motif obyektif, yaitu motif untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik terhadap orang-orang atau benda. Misalnya motif eksplorasi, motif manipulasi dan minat.
2.      Kuliah
Kuliah adalah proses pembelajaran tingkat lanjut di mana seseorang telah menentukan pilihan jurusan. Biasanya dalam pemilihan jurusan dilakukan berbagai pertimbangan, salah satunya minat dan bakat. Untuk memulai kuliah, pengorbanannya tidak sedikit. Mulai dari menghabiskan banyak waktu, biaya, tenaga, dll. Tentu, di balik suatu impian yang ingin kita capai melalui kuliah, ada harga yang harus dibayar. Awal perjalanan memang akan terasa sangat menyenangkan, banyak pengalaman baru dan teman baru yg dirasakan. Tapi, lama kelamaan kita akan tiba masanya kita akan jenuh. Kuliah itu bukan sekedar rutinitas saja. Kuliah ini adalah proses membentuk diri kita menjadi apa yang kita inginkan di masa mendatang. Di sisi lain mahasiswa dihadapkan pada pilihan antara idealis dan ketatnya persaingan di dunia kerja.
Motif kuliah adalah suatu alasan, tujuan atau dorongan yang menyebabkan seseorang kuliah. Ada beberapa hal yang menjadi tujuan (motif) seseorang untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, diantaranya:[8]
a.       Mencari Pekerjaan
Mencari pekerjaan adalah lasan yang paling utama dan  mendominasi seseorang kuliah. Bahkan dalam  persespsi mahasiswa, kuliah membantu untuk memperoleh pekerjaan, meskipun nantinya pekerjaanya terkadang tak sejalan  dengan keilmuan yang digeluti dalam perguruan tinggi sebelumnya. Hal ini sering terjadi di lapangan, pada intinya ingin dapat kerja dan bisa mencukupi kebutuhan hidup.
Belum lagi beberapa  kampus belakangan ini di media mempromosikan dan menyatakan siap untuk menghasilakn sarjana yang siap kerja, dengan beragam jaringan lapangan kerja yang tersebar di perusahaan dalam negeri mapun luar negeri.[9]
b.      Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Kuliah untuk belajar dan mau meningkatkan sumberdaya manusia, bagi sebagian mahasiswa saat ini menjadi prioritas kedua setelah posisi pertama diatas. Jarang terdengar orang kuliah saat ini benar-benar ingin mau  meningkat sumber daya manusia dengan melalui belajar serius dan ilmunya bisa bermanfaaat untuk masyarakat.
Mahasiswa saat ini memang cenderung pragmatis, meskipun ada, itupun bisa di hitung dengan jari. Individualis dan egois, dua sisi sifat ini telah membentuk karakter manusia yang namanya mahasiswa.[10]
c.       Status Sosial
Kuliah bagi sebagian masyarakat  yang mampu atau berduit tentu merupakan sebuah simbol dan lambang “kemampuan”. Kuliah yang masih dipersepsikan sebagai  pendidikan  tinggi dengan biaya mahal plus fasilitas pelengkap lainnya, adalah kebanggaan dan kepuasan teresediri   bagi orang tua dan mahasiswa. Bahkan ada yang dengan jor-joran “mempublikasikan”  sanak keluarga ataupun anak sendiri kuliah sampai keluar negeri.[11]
d.      Berorganisasi
Ini pun menjadi pertimbangan yang cukup besar, mengapa seseorang semangat untuk kuliah. Selain untuk menjalankan aktivitas perkuliahan yang formal, kegiatan ekstra atau organisasi untuk mengisi  waktu luang sangat memberikan kontribusi besar terhadap mahasiswa bersangkutan.
Bahkan bagi mahasiswa yang aktif dan serius menekuni organisasi, mampu  dan bisa menjadi  modal sekaligus jaminan ketika terjun di lapangan untuk memperoleh pekerjaan[12]
e.       Mencari Relasi
Kuliah selain berhadapan dengan orang dengan yang berasal dari beragam daerah, suku, Ras, Agama, kuliah juga sarana tepat untuk mencari relasi baru. Terkadang kampus di jadikan ruang strategis dalam membangun jaringan, yang bertujuan untuk mengenal satu sama lainnya yang nantinya akan mengarah pada sebuah tujuan pasti .
Semakin banyak memiliki teman (relasi) semakin bagus. Ini bisa dimanfaatkan untuk mencari beragam informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa di kemudian hari. Apalagi saat ini, pertumbuhan jejaring sosial yang semakin merebak di kalangan mahasiswa. Dengan  mudah membuat sebuah komunitas di halaman facebook, dan saling berinteraksi satu sama lain dengan beragam tujuan, dari membicarakan aktivitas sehari-hari hingga tawaran pekerjaan.[13]
f.       Partisipasi
Bagi pelajar yang baru melanjutankan ke jenjang perguruan tinggi, bahkan nyaris tak meiliki tujuan kenapa harus kuliah sebenarnya hanyalah untuk menghindar dari pekerjaan rumah ataupun belum siap menacri lapangan pekerjaan. Terkadang mahasiswa seperti ini hanyalah sekadar ikut-ikutan (partisipasi).
Kuliah hanya dijadikan sebagai trenseter, gagah-gahan dan biar dianggap keren (intelek), padahal dalam hati kecil begitu menentangnya. Mahasiswa seperti ini cenderung hanya menghabur-hamburkan uang dan suka berfoya-foya.[14]
g.      Cari Jodoh
Tak bisa  dipungkiri memang, meskipun sebagian mahasiswa malu untuk menyatakan tujuan kuliah mereka   sebagai ajang untuk  cari jodoh namun sudah banyak bukti yang telah lulus dari perguruan tinggi, akhirnya menjalin hubungan serius dan menindaklanjuti ke jenjang yang lebih serius (menikah).
Ini fakta yang berbicara, menjalin asmara sesama anak kuliahan adalah hal objektif bisa kita saksikan. Mungkin karena sudah merasa cocok dan satu pandangan.[15]
h.      Tuntutan Keluarga
Keluarga yang sudah mapan, pendidikan orangtua yang tinggi, secara tidak langsung hal tersebut akan menuntuk seorang anak untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, minimal sederajat dengan pendidikan orangtua. [16]
i.        Memperoleh Gelar atau Ijasah
Tidak bisa dipungkiri bahwa motif seseorang untuk meraih gelar sarjana adalah untuk meningkatkan kondisi sosial ekonominya. Banyak yang menganggap gelar sarjana sebagai salah satu faktor penentu keberhasilan mencapai tujuan tersebut, bukan karena kompetensi atau kapabilitas yang ditawarkannya, tapi lebih karena persepsi terhadap nilai gelar tersebut.
F.     Metode Penelitian
1.      Pendekatan Penelitian
Dilihat dari obyeknya penelitian ini adalah penelitian studi kasus yaitu sebuah penelitian yang mencoba menggambarkan subyek penelitian di dalam keseluruhan tingkah laku, yang digunakan untuk mencermati individu atau sebuah unit secara mendalam. Sedangkan pendekatan penelitiannya  adalah kualitatif yaitu penelitian yang tidak menggunakan penghitungan data secara statistik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat suatu deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual dan akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, serta berhubungan antara berbagai fenomena yang telah diselidiki secara mendalam.
2.      Teknik Pengumpulan Data
Karena penelitian ini adalah termasuk penelitian case study  (studi kasus) maka teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu observasi (pengamatan).
Menurut Sutrisno Hadi, observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari pelbagai proses biologis dan psikhologis.
Selanjutnya tehnik observasi ini digunakan bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
3.      Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul melalui teknik pengumpulan data selanjutnya adalah menganalisis data. Dalam analisis data kualitatif, Bodgan menyatakan bahwa analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain sehingga dapat mudah difahami dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.
Analisis data kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.
Dalam hal ini peneliti akan mengamati motif motif kuliah mahasiswa semester lima STAI Pati melalui observasi ke kelas-kelas dengan cara mengambil sampel dari bebrapa jumlah mahasiswa di masing-masing kelas. Kemudian peneliti mengumpulkan data dan memadukannya dari masing-masing kelas sampai data itu benar-benar jenuh.
Menurut Miles and Huberman, aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Langkah-langkah dalam menganalisis data adalah sebagai berikut:[17]
a.       Data Reduction (reduksi data)
Mereduksi data  berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang yang tidak perlu.
b.      Data Display (penyajian data)
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori , flowchart dan sejenisnya.
c.       Conclusion Drawing/verification
Langkah ke tiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verivikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.
4.      Sampel
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi biasa disebut situasi sosial atau (social situation), yang terdiri atas tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergis.
Sedangkan sampel dalam penelitian kualitatif bukan dinamakan responden, tetapi sebagai narasumber atau pertisipan. Dalam hal ini yang kami jadikan sampel adalah mahasiswa STAI Pati semester lima.
Teknik pengambilan sampel yang akan kami gunakan dalam penelitian ini adalah snowball sampling. Karena dengan menggunakan tehnik ini, peneliti akan mengamati dari motif kuliah antara mahasiswa semester lima dengan yang lain dari setiap masing-masing kelas sampai datanya merasa lengkap dan jenuh.
5.      Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan  pada tanggal 01 Desember 2013 sampai dengan 01 Januari 2014. Sedangkan Tempat dalam penelitian ini dilakukan di kampus STAI Pati.
G.    Sistematika Penulisan
Bab I berisi latar belakang penulisan, fokus penelitian, rumusan masalah dan manfaat penelitian.
Bab II berisi tentang kajian pustaka dan kajian teori.
Bab III berisi tentang metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analis data, sampel, waktu dan tempat penelitian.
Bab IV berisi tentang sistematika penulisan
Bab V berisi tentang daftar pustaka atau refernsi
H.    Daftar Pustaka
Ahmadi, Abu. 2003. Psikologi Umum. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Amzah. 2005. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.
Dariyo, Agoes. 2004. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda. Jakarta: PT Grasindo.
Sobur, Alex. 2003. Psikologi dalam Lintasan Sejarah. Bandung : CV Pustaka Setia.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : ALFABETA.
http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/ Diakses pada tanggal 2 Desember 2013.
http://spiritandkeepsmile.blogspot.com/2012/11/beberapa-alasan-seseorang-melanjutkan.html Diakses pada tanggal 14 Desember 2013.




[1] http://id.wikipedia.org/wiki/Motif_(psikologi)
[2] Agoes Dariyo. Psikologi Perkembangan Dewasa Muda (Jakarta: PT Grasindo, 2004) hlm. 56.
[3] Abu Ahmadi. Psikologi Umum (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2003) hlm. 140.
[4] Amzah. Teori motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2005) hlm. 73.
[5] Agoes Dariyo, hlm. 58.
[6] Alex Sobur, Psikologi dalam Lintasan Sejarah (Bandung : CV Pustaka Setia, 2003) hlm. 267.
[7] Abu Ahmadi. Psikologi Umum (Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2003) hlm. 142.
[8] Agoes Dariyo, Hlm. 83.
[9] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[10] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[11] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[12] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[13] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[14] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[15] http://kotakinformasi.wordpress.com/2011/08/10/7-alasan-mengapa-orang-kuliah/
[16] http://spiritandkeepsmile.blogspot.com/2012/11/beberapa-alasan-seseorang-melanjutkan.html
[17] Sugiyono, hlm. 337.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar